I.
Judul dan
Tanggal Praktikum
a. Judul : Mengamati jaringan pada hewan
b. Tanggal Praktikum : 3 September 2012
II. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk
mengetahui berbagai bentuk dan bagian-bagian jaringan yang terdapat pada hewan.
III. Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis
yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis
jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan dan manusia ada empat macam,
yaitu : jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a.
Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan
yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi rongga tubuh (mesotelium),
dan membatasi organ (endotelium).
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apikal (bagian atas)
beberapa jenis jaringan epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel
yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan bagian baah jaringa epiel
berikatan dengan jaringa ikat, yangdihubungkan oleh membrandasar yang teridri
dari lapisan lamina basalis dan lamina retikularis.
Fungsi jaringan epitel, antara lain :
melingdungi jaringan di bawahnya dari kerusakan, mengangkut zat-zat
antarjaringan atau rongga yang dipisahkannya, mengeluarkan berbagai macam enzim
(pada saluran pencernaan)
b.
Jaringan ikat atau penyokong
Merupakan jaringan yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal
dari mesoderm.
Fungsi jaringan ikat, antara lain :
melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak), membentuk
struktur tubuh (tulang), dan menysusun sistem sirkulasi.
Jaringan ikat terdiri dari matriks (tempat
dasar sesuatu melekat, yang tersusun atas serat kolagen, elastin, dan retikuler)
serta sel-sel penyusun jaringan ikat (fibroblas, sel lemak, sel plasma,
makrofag, sel tiang.)
Jaringan ikat terdiri dari berbagai
jenis, antara lain : jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak
(adiposa), jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan
limfe (getah bening).
c.
Jaringan otot
Jaringan otot terdiri dari sel-sel
otot yagn berfungsi untuk pergerakan secara aktif, melalui mekanisme kontraksi
serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari aktin dan miosin. Sel-sel yang
menyusun jaringan otot memiliki struktur yang khusus, antara lain : membran
plasma otot (sarkolema), sitoplasma (sarkoplasma), dan serabut otot (miofibril,
yang tersusun dari sarkomer). Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu :
otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
d.
Jaringan saraf
Jaringan saraf berperan mengirimkan
sinyal ke seluruh tubuh. Jairngan saraf disusun oleh sel saraf yang disebut
neuron.
Bagian-bagian neuron, antara lain : dendrit, penjuluran badan sel ke arah
luar sebagai penerima sinyal untuk diantarkan ke inti sel pada badan sel. Badan sel, yang memiliki inti sel. Akson/neurit, penjuluran badan sel
sebagai penerus rangsang/sinyal ke neuron yang lain.
Berdasarkan fungsinya, neuron
dikelompokkan menjadi dua, yaitu neuron sensorik dan motorik.
Antarsaraf dihubungkan oleh akson
melalui hubungan sinapsis.
IV.
Alat dan
Bahan
a.
Mikroskop
dan perlengkapannya
b.
Cawan
petri (tempat preparat)
c.
Preparat
awetan (jaringan otot, antara lain : otot polos, otot polos kucing, otot lurik,
mammal striated muscle, otot jantung) serta jaringan ikat (tulang keras, tulang
rawan).
V.
Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati preparat awetan secara
bergantian di bawah mikroskop dengan cahaya yang cukup.
3. Menggambar hasil pengamatan dan membandingkan gambar hasil
pengamatan dengan gambar literatur.
VI. Hasil Pengamatan
Penyusun jaringan yang diamati
|
Gambar pengamatan dengan mikroskop
|
Gambar literatur
|
Otot lurik (skeletal Muscle)
|
||
Otot polos
|
||
Otot polos kucing
|
||
Otot jantung
|
||
Tulang keras (hard bone)
|
||
Tulang rawan (Hyalino Cartilage)
|
||
Mammal Striated Muscle
|
VII. Pembahasan
Jaringan hewan
terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf, yang masing-masing tersusun dari
sel-sel penyusunya.
Berikut pembahasan
beberapa penyusun jaringan hewan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan :
1. Sel otot polos
Otot polos/otot tak sadar, ciri-cirinya :
·
Memiliki satu inti satu di tengah.
·
Bentuknya seperti gelendong dengan
ujung menyempit, dan bagian tengah menggelembung.
·
Protoplasmanya tersusun atas
myofibril yang homogen.
·
Bekerja di luar kemauan kita (otot
tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
·
Mampu bekerja dalam tenggang waktu yang lama.
·
Licin, tidak mempunyai garis-garis
melintang sehingga terkesan polos.
·
Otot-otot ini terdapat di alat-alat viscera
dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain.
2. Sel otot lurik
Otot lurik/otot motoritas/ otot
rangka/otot serat lintang
·
Berbentuk silinder dan memiliki nukleus lebih dari satu yang terletak di
tepi.
·
Protoplasma mempunyai garis-garis
melintang / myofibril heterogen.
·
Myofibril berupa serabut ada yang kasar ada yang halus
sehingga terkesan terlihat gelap dan terang (lurik).
· Rangsangan
dialirkan melalui saraf motoris.
· Pada
umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka.
· Aktivitasnya dikontrol oleh otak
(kemauan/kesadaran), sehingga mampu bekerja dengan cepat, namun tidak tahan
lama (cepat lelah).
· Karena dikontrol oleh otak, otot ini peka
dan reaktif terhadap stimulus.
3. Sel otot jantung
Otot
jantung/myocardium, ciri-cirinya :
·
Bentuknya menyerupai otot serat
lintang, Di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang
bercabang-cabang.
·
Tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit penyambung disekelilingya
(sinsitium).
·
Nukleus otot jantung terletak di tengah berjumlah satu per anyaman.
·
Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan vena cava yang menuju
jantung.
·
Otot ini mampu bekerja (berkontraksi) secara ritmis dan terus-menerus tanpa
lelah (tanpa kontrol dari otak).
·
Otot jantung memiliki struktur seperti otot lurik, namun bekerja seperti
otot polos.
4.
Sel tulang rawan
hialin
Sel tulang rawan memiliki matriks
berwarna putih kebiruan, transparan, dan homogen. Memiliki konsentrasi serat
elastis yang tinggi. Berperan sebagai rangka pada saat embrio. Sedangkan pada
orang dewasa, sel tulang rawan hialin melapisi permukaan sendi antartulang
persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang
dada. Kartilago hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio.
5. Sel tulang keras
Sel tulang keras merupakan jaringan ikat yang kaku, keras,
dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
Di dalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat
bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam
proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di
dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa
osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli
dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel.
Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal
sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini
berisi pembuluh darah.
VIII. Kesimpulan
·
Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf, yang masing-masing tersusun dari sel-sel
penyusunnya.
·
Jaringan
otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, lurik, dan jantung.
·
Otot
polos berbentuk gelendong dengan satu inti di tengah yang bekerja di bawah
kesadaran.
·
Otot
lurik berbentuk silinder dengan garis gelap terang, memiliki banyak inti di
tepi, bekerja dengan kesadaran.
·
Otot
jantung terdapat pada jantung dan vena cava yang menuju jantung, memiliki
struktur seperti otot lurik (namun dengan satu inti), dan bekerja seperti otot
polos.
·
Sedangkan
jaringan ikat juga terklasifikasi menjadi tulang rawan dan tulang keras.
·
Sel tulang keras
merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam
di dalam matriks.
·
Sel
tulang rawan hialin melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran
pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada (pada orang
dewasa).
IX. Daftar Pustaka
1. Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1.
Jakarta : Erlangga.
2. Maryati, Sri, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X. Jakarta :
Erlangga.
3. Aryulina, Diah, dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI
Semester 1. Jakarta : Erlangga.
Kebumen,
6 September 2012
Praktikan,
Fajar
Faozathul Khikmah
(XI
IPA 3/ 09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar