Minggu, 16 September 2012

laporan jaringan hewan


I.         Judul dan Tanggal Praktikum
a.   Judul                      : Mengamati jaringan pada hewan
b.  Tanggal Praktikum    : 3 September 2012

II.      Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui berbagai bentuk dan bagian-bagian jaringan yang terdapat pada hewan.

III.   Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan dan manusia ada empat macam, yaitu : jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a.  Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi rongga tubuh (mesotelium), dan membatasi organ (endotelium).
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apikal (bagian atas) beberapa jenis jaringan epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan bagian baah jaringa epiel berikatan dengan jaringa ikat, yangdihubungkan oleh membrandasar yang teridri dari lapisan lamina basalis dan lamina retikularis.
Fungsi jaringan epitel, antara lain : melingdungi jaringan di bawahnya dari kerusakan, mengangkut zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkannya, mengeluarkan berbagai macam enzim (pada saluran pencernaan)
b.  Jaringan ikat atau penyokong
Merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm.
Fungsi jaringan ikat, antara lain : melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi (jaringan lemak), membentuk struktur tubuh (tulang), dan menysusun sistem sirkulasi.
Jaringan ikat terdiri dari matriks (tempat dasar sesuatu melekat, yang tersusun atas serat kolagen, elastin, dan retikuler) serta sel-sel penyusun jaringan ikat (fibroblas, sel lemak, sel plasma, makrofag, sel tiang.)
Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, antara lain : jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak (adiposa), jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfe (getah bening).
c.  Jaringan otot
Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yagn berfungsi untuk pergerakan secara aktif, melalui mekanisme kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari aktin dan miosin. Sel-sel yang menyusun jaringan otot memiliki struktur yang khusus, antara lain : membran plasma otot (sarkolema), sitoplasma (sarkoplasma), dan serabut otot (miofibril, yang tersusun dari sarkomer). Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu : otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
d.  Jaringan saraf
Jaringan saraf berperan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Jairngan saraf disusun oleh sel saraf yang disebut neuron.
Bagian-bagian neuron, antara lain : dendrit, penjuluran badan sel ke arah luar sebagai penerima sinyal untuk diantarkan ke inti sel pada badan sel. Badan sel, yang memiliki inti sel. Akson/neurit, penjuluran badan sel sebagai penerus rangsang/sinyal ke neuron yang lain.
Berdasarkan fungsinya, neuron dikelompokkan menjadi dua, yaitu neuron sensorik dan motorik.
Antarsaraf dihubungkan oleh akson melalui hubungan sinapsis.



IV.     Alat dan Bahan


a.      Mikroskop dan perlengkapannya
b.     Cawan petri (tempat preparat)
c.      Preparat awetan (jaringan otot, antara lain : otot polos, otot polos kucing, otot lurik, mammal striated muscle, otot jantung) serta jaringan ikat (tulang keras, tulang rawan).

V.        Prosedur Kerja
1.   Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.   Mengamati preparat awetan secara bergantian di bawah mikroskop dengan cahaya yang cukup.
3.   Menggambar hasil pengamatan dan membandingkan gambar hasil pengamatan dengan gambar literatur.

VI.     Hasil Pengamatan
Penyusun jaringan yang diamati
Gambar pengamatan dengan mikroskop
Gambar literatur
Otot lurik (skeletal Muscle)




Otot polos












 
Otot polos kucing














Otot jantung



Tulang keras (hard bone)


















  
Tulang rawan (Hyalino Cartilage)









 
  
Mammal Striated Muscle











 


VII.     Pembahasan
Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf,  yang masing-masing tersusun dari sel-sel penyusunya.
Berikut pembahasan beberapa penyusun jaringan hewan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan :
1.  Sel otot polos
Otot polos/otot tak sadar, ciri-cirinya :
·      Memiliki satu inti satu di tengah.
·      Bentuknya seperti gelendong dengan ujung menyempit, dan bagian tengah menggelembung.
·      Protoplasmanya tersusun atas myofibril yang homogen.
·      Bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
·      Mampu bekerja dalam tenggang waktu yang lama.
·      Licin, tidak mempunyai garis-garis melintang sehingga terkesan polos.
·      Otot-otot ini terdapat di alat-alat viscera dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain.

2.  Sel otot lurik
Otot lurik/otot motoritas/ otot rangka/otot serat lintang
·      Berbentuk silinder dan memiliki nukleus lebih dari satu yang terletak di tepi.
·      Protoplasma mempunyai garis-garis melintang / myofibril heterogen.
·      Myofibril berupa serabut ada yang kasar ada yang halus sehingga terkesan terlihat gelap dan terang (lurik).
·      Rangsangan dialirkan melalui saraf motoris.
·      Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka.
·      Aktivitasnya dikontrol oleh otak (kemauan/kesadaran), sehingga mampu bekerja dengan cepat, namun tidak tahan lama (cepat lelah).
·      Karena dikontrol oleh otak, otot ini peka dan reaktif terhadap stimulus.

3.  Sel otot jantung
Otot jantung/myocardium, ciri-cirinya :
·      Bentuknya menyerupai otot serat lintang, Di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang.
·      Tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit penyambung disekelilingya (sinsitium).
·      Nukleus otot jantung terletak di tengah berjumlah satu per anyaman.
·      Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan vena cava yang menuju jantung.
·      Otot ini mampu bekerja (berkontraksi) secara ritmis dan terus-menerus tanpa lelah (tanpa kontrol dari otak).
·      Otot jantung memiliki struktur seperti otot lurik, namun bekerja seperti otot polos.

4.  Sel tulang rawan hialin
Sel tulang rawan memiliki matriks berwarna putih kebiruan, transparan, dan homogen. Memiliki konsentrasi serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai rangka pada saat embrio. Sedangkan pada orang dewasa, sel tulang rawan hialin melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada. Kartilago hyaline merupakan kartilago skelet pada tulang embrio.


5.  Sel tulang keras
Sel tulang keras merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
Di dalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.


VIII.   Kesimpulan
·      Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf,  yang masing-masing tersusun dari sel-sel penyusunnya.
·      Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, lurik, dan jantung.
·      Otot polos berbentuk gelendong dengan satu inti di tengah yang bekerja di bawah kesadaran.
·      Otot lurik berbentuk silinder dengan garis gelap terang, memiliki banyak inti di tepi, bekerja dengan kesadaran.
·      Otot jantung terdapat pada jantung dan vena cava yang menuju jantung, memiliki struktur seperti otot lurik (namun dengan satu inti), dan bekerja seperti otot polos.
·      Sedangkan jaringan ikat juga terklasifikasi menjadi tulang rawan dan tulang keras.
·      Sel tulang keras merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
·      Sel tulang rawan hialin melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada (pada orang dewasa).



IX.     Daftar Pustaka
1.  Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1. Jakarta : Erlangga.
2.  Maryati, Sri, dkk. 2007. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X. Jakarta : Erlangga.
3.  Aryulina, Diah, dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.





Kebumen, 6 September 2012
Praktikan,



Fajar Faozathul Khikmah
(XI IPA 3/ 09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar