Rabu, 12 September 2012

MOLLUSCA


Mollusca termasuk hewan tak bertulang belakang (avertebrata). Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu : molluscus yang artinya lunak.
A.  Ciri-ciri Mollusca
1.  Ciri umum :
·      Bertubuh lunak tanpa segmen dan berlendir.
·      Simetri bilateral.
·      Tripoblastik selomata.
·      Ada yang memiliki cangkang, misalnya kerang dan keong. Ada pula yang tidak memiliki cangkang, seperti : cumi-cumi, sotong, dan gurita.
·      Heterotrof, dengan memakan ganggang, udang, ikan, Mollusca lainnya, dan sisa-sisa organisme.
2.    Habitat
·      Hidup di laut, air tawar, dan di darat.
·      Beberapa jenis parasit pada Mollusca lain atau pada Polychaeta.
3.    Ukuran dan bentuk
·      Ukuran dan bentuknya bervariasi. Ada yang hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur, ada pula yang panjangnya mencapai 18 m berbentuk torpedo bersayap.
4.    Struktur dan fungsi tubuh
·         Memiliki tiga bagian utama, yaitu : kaki, massa viseral, dan mantel.
Kaki
ü Merupakan penjuluran otot bagian ventral tubuh.
ü Berfungsi untuk merayap atau menggali.
ü Pada mollusca jenis tertentu, kaki telah termodifikasi menjadi tentakel untuk menangkap mangsa.
Massa viseral
ü Merupakan bagian tubuh Mollusca yang lunak.
ü Merupakan kumpulan sebagian besar organ tubuh, seperti : organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
ü Diselubungi jaringan tebal yang disebut mantel.
Mantel
ü Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan sebagai tempat lubang ekskresi dan anus, serta untuk mensekresikan bahan penyusun cangkang pada Mollusca bercangkang.
·         Sistem saraf
ü Sistem saraf Mollusca menyerupai cincin yang mengelilingi esofagus dengan serabut saraf menyebar.
ü Terdiri dari tiga ganglion, yaitu : anterior, posterior, dan kaki.
·         Sistem peredaran darah
ü Memiliki organ sistem peredaran darah yang lengkap, yaitu : atrium, ventrikel, aorta, dan pembuluh darah.
·         Sistem pernafasan
ü Alat pernafasan berupa insang, paru-paru, atau permukaan tubuhnya.
ü Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang terletak pada rongga mantel.
ü Pernafasan Mollusca yang hidup  di darat dilakukan oleh pembuluh darah di dalam rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
·         Sistem reproduksi
ü Perkembangbiakkan berlangsung secara seksual.
ü Umumnya organ reproduksi jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda (berkelamin tunggal), namun ada juga yang hermafrodit (berkelamin ganda).
ü Organ reproduksi terdapat pada massa viseral.
ü Fertilisasi terjadi secara internal atau pun eksternal.
ü Telur yang telah terfertilisasi akan berkembang menjadi larva, lalu larva berkembang menjadi individu dewasa.
·         Sistem pencernaan
ü Memiliki organ pencernaan yang lengkap, yaitu terdiri dari : mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
ü Pada Mollusca tertentu, di mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang dapat bergerak maju dan mundur. Lidah bergigi yang melengkung ke belakang berfungsi sebagai pelumat disebut radula.
·         Sistem ekskresi
ü Organ reproduksi berupa sepasang nefridia yang berperan seperti ginjal.
ü Nefridia membuang sisa metabolisme dalam bentuk cair.


B.  Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya,tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkangnya, Mollusca diklasifikasikan menjadi lima kelas, yaitu : Amphineura, Gastropoda, Scaphoda, Chepalopoda, Bivalvia (Pelecypoda = Lamellibranchiata).
1.   Amphineura
a.  Ciri-ciri
· Kaki terletak di perut dan memanjang.
· Berbentuk bulat telur dan pipih dan memiliki sifat simetri bilateral.
· Memiliki cangkang yang dibungkus kitin.
· Pada permukaan lateralnya banyak terdapat insang, sedangkan pada permukaan dorsalnya tertutup delapan papan berkapur.
· Sistem pencernaan dimulai dari mulut, lidah parut, gigi zat kitin (radula), lambung, usus, dan anus.
· Alat sekresi berupa nephridium yang mensekresikan sisa makanan dalam bentuk cair, serta duan ginjal untuk membuang zat sisa.
· Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dengan tiga ruang, aorta, dan sinus. Darah dari jantung dipompa menuju insang melalui aorta dan sinus.
· Sistem saraf terdiri dari dua pasang tali saraf longitudinal yang dihubungkan dengan daerah mulut.
· Alat indera berupa mata dan sepasang osfradium.

b.  Contoh
· Ordo Polyplacophora, contohnya : Chiton sp., Chaetopleura apiculata.
· Ordo Aplacophora, contohnya : Neomenia carimata.

2.   Gastropoda
a.  Ciri-ciri
·  Gastropoda (dari bahasa Latin, gaster=perut, podos=kaki), artinya hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki atau hewan berkaki perut. Kakinya lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya.
·  Gerakan kakinya seperti gelombang disebabkan karena kontraksi otot yang dimulai dari kaki bagian posterior dan menjalar ke bagian anterior.
·  Pada bagian bawah kepalanya terdapat kelenjar mukosa yang menghisap lendir untuk membasahi kaki, sehingga mudah bergerak.
·  Memiliki cangkok atau cangkang yang berkatup satu (kecuali pada Vaginula atau siput telanjang). Cangkoknya berbentuk kerucut terpilin yang sebagian besar memutar ke kanan dan sebagian kecil memutar ke kiri.
·  Memiliki sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan peraba, dan sepasang tentakel panjang yang terdapat bintik mata sebagai pembeda gelap dan terang. Namun, pada Gastropoda akuatik hanya memiliki sepasang tentakel, mata berada di dekat dasar tentakel sebelah luar.
·  Pada saat larva tubuhnya berbentuk simetris bilateral, tetapi dalam perkembangannya mengalami pembelokkan sehingga membentuk lingkaran.
·  Sistem pencernaan dimulai dari mulut di bagian depan, yang terdapat lidah parut (radula) dari zat tanduk yang berfungsi untuk menghancurkan makanan. Selanjutnya ada lambung (ventrikulus), usus (intestinum) yang berbelok ke depan lagi dan berakhir di anus yang terletak di mantel berdekatan dengan kepalanya. Hati yang melingkar-lingkar mengikuti belitan cangkang terletak di dekat lambung.
·  Saat masih berbentuk larva, alat pernapasannya adalah insang. Sedangkan saat dewasa alat pernapasannya adalah paru-paru.
·  Sistem ekskresi menggunakan alat pengeluaran cair yang disebut nephridia.
·  Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh saraf.
·  Alat peredaran darah terdiri ataas jantung serta pembuluh-pembuluh darah yang masih sederhana.
·  Bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan silang (kawin dengan hewan lain, bukan dengan dirinya sendiri). Ovum dan sperma dihasilkan oleh satu organ disebut ovotestis. Pemasakan sperma dan ovum tidak dalam waktu yang bersamaan. Pada saat kopulasi, sperma disalurkan ke vas deferens, kemudian dimasukkan ke vagina pasangannya dengan perantara penis yang dikeluarkannya. Ovum yang dihasilkan ovotestes keluar ke saluran telur (oviduk) untuk dibuahi hewan lain.
b.  Contoh
·  Acahantina fulica (bekicot)
·  Lymnea javanica (siput)
·  Melania testudinaria (sumpil)
·  Ampularia ampulacea (keong gondang)
·  Vivipara javanica (kreco)
·  Nassarius (siput lumpur)

3.   Scaphoda
a.  Ciri-ciri
·  Tubuh diselubungi mantel.
·  Memiliki kaki berukuran kecil untuk menggali liang.
·  Memiliki tentakel, dan tidak memiliki insang.
·  Memiliki cangkang tubular (berbentuk kerucut atau tanduk atau terompet dengan ujung yang terbuka.
·  Hidup di laut, terutama di pantai yang berlumpur.
b.  Contoh
·  Dentalium vulgare. Scaphoda ini memiliki bentuk seperti dentis atau gigi yang tumbuh berbaris di batu atau benda di laut. Kakinya muncul dari ujung cangkang yang besar sebagai penggali di pasir. Sirkulasi air untuk pernapasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia. Pertukaran gas terjadi di mantel.

4.   Chepalopoda
a.  Ciri-ciri
·  Chepalopoda (cephal=kepala, podos=kaki), artinnya hewan yang menggunakan bagian kepalanya sebagai kaki. Alat geraknya berupa tentakel yang terdapat di kepala.
·  Cara geraknya adalah dengan mengisap air melalui sifon masuk, lalu air akan masuk ke dalam rongga mantel, dan akan disemburkan kembali melalui sifon keluar, sehingga hewan akan terdorong ke depan, seperti gerakan jet.
·  Memiliki bagian kepala yang tidak dapat dibedakan dengan bagian tubuh lain.
·  Pada bagian kepalanya, terdapat sepasang mata besar yang dapat memfokus, serta struktur lensa yang seperti dimiliki oleh vertebrata.
·  Tidak memiliki cangkang, kecuali Nautilus.
·  Memiliki kemampuan megubah warna tubuhnya sesuai emosinya karena sel-selnya mengandung kromatofora (zat warna), seperti merah, biru, ungu, cokelat, atau hitam. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sel otot khusus yang menyebabkan zat warna tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.
·  Pada bagian sebelah perut (ventral) sifon, terdapat  kantong tinta yang mengandung cairan berwarna coklat atau hitam. Semua Chepalopoda memiliki kantong tinta, kecuali Nautilus. Dalam keadaan bahaya, tinta akan disemburakn, sehingga air laut menjadi keruh. Dengan demikian, pandangan musuh akan terhalang dan Chepalopoda dapat meloloskan diri.
·  Di dalam rongga meantelnya terdapat insang dan lubang untuk mengalirkan air ke dalam rongga mantel, yang disebut sifon.
·  Sistem pencernaanya lengkap, terdiri atas mulut dengan radula dan dua rahang yang tersusun dari kitin tanpa gigi, lalu kerongkongan, tembolok, lambung, usus, dan anus. Pada mulut ini, dikelilingi lengan atau tentakel berjumlah delapan atau sepuluh (merupakan modifikasi dari kaki untuk menangakap mangsa, pengisap, peraba, pembela diri, serta alat gerak.
·  Sistem saraf berupa ganglion berbentuk cincin yang melingkari bagian depan kerongkongannya. Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen sebagai penyangga tubuh. Sistem saraf berpusat di kepala, seperti otak, sehingga memiliki kemampuan belajar.
·  Memiliki insang berjumlah dua atau empat yang terdapat pada rongga mantel.
·  Reproduksinya secara seksual, berumah dua (dioseus). Pembuahan dilakukan secara  internal mau pun eksternal. Pembuahan akan menghasilkan telur yang biasanya menempel pada substrat, lalu akan tumbuh menjadi individu dewasa.
b.  Contoh
·  Ordo Tetrabranchiata, misalnya : Nautilus.
·  Ordo Dibranchiata, dibedakan menjadi :
ü Subordo Decapoda (berkaki sepuluh), contohnya : Loligo indicia (cumi-cumi), Sepia officinalis (sotong).
ü Subordo Octopoda (berkaki delapan), contohnya : Octopus (gurita), Argonanta argo.

5.   Bivalvia (Pelecypoda = Lamellibranchiata)
a.  Ciri-ciri
·  Hewan ini disebut Bivalvia karena memiliki dua buah cangkok. Disebut Pelecypoda yang artinya hewan berkaki pipih. Sedangkan disebut Lamellibranchiata yang artinya insangnya tersusun berlapis-lapis (lamela).
·  Hidup menetap dengan membenamkan diri di dasar air, serta melekat pada permukaan batu atau cangkang lain (karena dapat mensekresikan zat perekat).
·  Bentuk tubuhnya bulat telur. Bagian anteriornya lebih tumpul jika dibandingkan dengan bagian posteriornya.
·  Bagian anterior digunakan untuk menjulurkan kakinya untuk melekat pada batu atau menggali pasir dan lumpur, sedangkan bagian dorsal merupakan tempat persendian cangkoknya.
·  Cangkang tersusun dari tiga lapisan, yaitu :
ü Lapisan periostrakum, tipis dan berwarna gelap yang disebut lapisan zat tanduk konkilin. Berfungsi sebagai pelindung jaringan di sebelah dalamnya.
ü Lapisan prismatik, terdiri atas kristal kalsium karbonat berbentuk prisma.
ü Lapisan nakreas, sering disebut lapisan mutiara. Merupakan lapisan terdalam, tersusun oleh kristal halus dari bahan kalsium karbonat. Kristal-kristal ini mampu memancarkan warna bila terkena sinar. Lapisan mutiara terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar pada sel-sel mantel.
·  Cangkangnya yang menggelembung atau umbo berguna sebagai tempat pelekatan kedua cangkok yang membentuk semacam engsel dengan zat perekat berupa jaringan  ikat padat (ligamen). Kedua cangkang ini menutup kuat karena memiliki otot aduktor sebagai penghubung kedua cangkok.
·  Pertumbuhannya dapat dilihat dari garis-garis melingkar di bagian luar cangkang tgersebut.
·  Di bagian bawah cangkangnya terdapat mantel yang memiliki dua buah lubang yang disebut sifon. Sifon terdiri atas dua bagian, yaitu : bagian atas sebagai tempat masuknya makanan dan air, serta bagian bawah sebagai pengeluaran.
·  Organ reproduksi terbuka ke dalam rongga mantel. Pembuahan berlangsung di luar atau di dalam tubuhnya.
·  Bernapas dengan insang pada rongga mantel yang berbentuk lembaran berjumlah satu atau dua buah.
·  Pada sistem pencernaannya, bagian mulut di rongga mantel dilengkapi labial palpus, tanpa rahang atau pun radula. Makanannya berupa Protozoa, diatom, atau organisme laut kecil lainnya. Makanan diperoleh dari air yang disaringnya menggunakan insang berlendir. Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk melalui sifon atau corong masuk. Lalu akan dikeluarkan melalui sifon keluar. Sifon masuk dan sifon keluar berada pada bagian posterior tubuh. Makanan yang telah disaring oleh lembaran insang akan masuk ke dalam mulut dengan menggunakan silia pada labial palpus. Lalu makanan dicerna di dalam lambung dan sisanya dikeluarkan melalui anus.
·  Sistem sarafnya memiliki tiga pasang ganglion, yaitu :
ü Ganglion anterior, di dekat lambung.
ü Ganglion pedalis, pada bagian kaki.
ü Ganglion posterior, pada sebelah bawah otot-otot aduktor.
·  Sistem peredaran darahnya memiliki jantung yang terdiri atas dua atrium dan datu ventrikel. Ventrikel memompakan darah melalui anterior menuju kaki, ginjal, dan insang. Aorta posterior mengalirkan darah menuju rektum dan mantel. Kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena.
b.  Contoh
·  Ostrea (tiram)
·  Corbicula (remis)
·  Meleagrina (kerang mutiara)
·  Pinctoda maxima (tiram mutiara)
·  Chima
·  Anodonta (kijing)

C.  Peran Mollusca dalam Kehidupan
1.  Peran Mollusca yang menguntungkan :
·         Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), dan bekicot (Achatina fulica).
·         Sebagai perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera)
·         Sebagai hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, tiram mutiara, dan Nautilus.
·         Sebagai bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
2.  Peran Mollusca yang merugikan :
·           Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaraan dan bangunan kapal.
·           Lymnea javanica, sebagai inang perantara cacing Fasciola hepatica (cacing parasit pada organ hati manusai dan hewan ternak).
·           Bekicot (Achatina fulica) dan siput telanjang (Vaginula), sebagai hama tanaman budidaya dan organisme perantara penyebab penyakit.


Daftar Pustaka :
1.     Aryulina, Diah; Muslim, Choirul; Manaf, Syalfinaf. 2010. BIOLOGY 1B for Senior High School Grade X Semester 2. Jakarta : Erlangga.
2.     Syamsuri, Istamar dkk. 2003. BIOLOGI 2000 Jilid 1A untuk SMU Kelas 1 Semester 1. Jakarta : Erlangga.
3.     Widayati, Sri; Nur Rochman, Siti; Zubaedi. 2006. BIOLOGI SMA/MA Kelas X. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
4.     Tim Penyusun. 2003. Biologi 1a Kelas 1 SMU Semester 1. Klaten : Intan Pariwara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar