LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
I.
Judul dan
Tanggal Praktikum
a. Judul : Memperkirakan Kuantitas Polusi Air Hujan
b. Tanggal Praktikum :
1 Mei 2012
II.
Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui pengaruh hujan
asam terhadap pertumbuhan tanaman.
2. Membuat laporan ilmiah hasil
percobaan.
III.
Dasar Teori
Pengertian hujan asam
Hujan asam adalah segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida
(CO2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam
dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral
dalam tanah
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Sejarah hujan asam
Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester,
Inggris,
yang menjadi kota penting dalam Revolusi
Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan hubungan antara hujan asam
dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai digunakannya pada tahun
1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam.
Walaupun hujan asam ditemukan di tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai
mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini. Kesadaran
masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat meningkat di tahun 1990-an
setelah di New York Times memuat laporan dari Hubbard
Brook Experimental Forest di New Hampshire tentang banyaknya kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.
Hujan asam disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat
yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat
ini sedang gencar dilaksanakan.
Sumber hujan
asam
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan
dari gunung berapi
dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan
asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit
tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia).
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Pembentukan hujan asam
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam
sebagai berikut:

Dampak hujan
asam
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan
berkurangnya populasi ikan
di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup,
sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam
di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar
dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium
di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya
sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi
sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai
macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak
tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi
lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral
penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam
menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada
timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan
penyakit Alzheimer.
IV.
Alat dan
Bahan
a.
Empat pot/gelas air mineral bekas
b.
Dua buah botol penyemprot
c.
pHmeter
d.
Pipet tetes satu buah
e.
Pena penanda/label
f.
Mistar
g. Tanah
h. Air
i.
Sari jeruk nipis
j.
Biji kacang tanah
V.
Prosedur
Kerja
1.
Isi keempat pot atau gelas air mineral bekas
dengan tanah.
2.
Beri label/tanda dua pot dengan label “asam”
dan dua pot lainnya dengan label “normal”.
3.
Tanam satu biji kacang tanah pada setiap
pot.
4.
Letakkan keempat pot di tempat yang cukup
terkena matahari.
5.
Setiap dua hari, siram dengan air. Lakukan
terus hingga daunnya tumbuh.
6.
Buat larutan asam dengan cara mencampurkan
lima tetes sari jeruk nipis dengan satu liter air. Ukur larutan asam dengan
menggunakan pHmeter. Tingkat keasaman larutan yang diharapkan adalah 3. Jika
terlalu asam, tambahakan air. Jika kurang asam tambahakan jeruk nipis.
7.
Isi satu botol penyemprot dengan larutan
asam, sedangkan botol peyemprot lainnya dengan air biasa. Jangan lupa memberi
tanda “air biasa” pada botol penyemprot berisi air dan label “air asam” pada
botol penyemprot berisi larutan.
8.
Semprotkan air dalam penyemprot berlabel
“air biasa” di daun pada tanaman pot berlabel “normal”.
9.
Semprotkan larutan asam dalam penyemprot
berlabel “air asam” di daun pada tanaman pot berlabel “asam”.
10.
Tulis pada buku catatanmu hipotesis (dugaan)
tentang pertumbuhan tanaman kacang yang telah disemprot dengan air biasa dan
yang disemprot dengan air asam. Hipotesa yang kamu buat perlu didasarkan pada
infirmasi dari buku tnatang pengaruh hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman.
11.
Ulangi langkah 8 dan 9 setiap hari selama
dua minggu. Ukur tinggi tanaman dengan menggunakan mistar setiap hari. Catat
hasil pengukuranmu.
12.
Buatlah laporan hasil pengamatan yang berisi
:
a.
Judul
b.
Tujuan
c.
Alat dan bahan
d.
Cara kerja
e.
Hail pengamatan. Hasil pengamatan berisi
tinggi tanaman dari mulai hari pertama penyemprotan hingga hari ke-14
penyemprotan dalam bentuk grafik.
f.
kesimpulan
13.
Bandingkan hipotesis yang kamu buat dengan
hasil percobaanmu. Apakah hasil percobaanmu mendukung hipotesis?
VI.
Hasil
Pengamatan
Tanaman
|
Perlakuan
|
Pertumbuhan tinggi
tanaman (cm)
|
||||
Sabtu, 12 Mei 2012
|
Selasa,15 Mei 2012
|
Jum’at,18 Mei 2012
|
Senin,20
Mei 2012
|
Kamis,24
Mei 2012
|
||
Asam rendam 1
|
Disemprot aquades
tiap dua hari sekali
|
15
|
16
|
17
|
18
|
20
|
Asam rendam 2
|
6
|
7
|
11
|
17
|
19
|
|
Asam kering 1
|
9
|
10
|
11
|
6
|
19
|
|
Asam kering 2
|
9
|
10
|
14
|
16
|
20
|
|
Normal rendam 1
|
Disemprot air asam
tiap dua hari sekali
|
20
|
22
|
23
|
28
|
37
|
Normal rendam 2
|
11
|
12
|
14
|
19
|
28
|
|
Normal kering 1
|
11
|
12
|
15
|
21
|
29
|
|
Normal kering 2
|
10
|
11
|
14
|
25
|
32
|
Tanaman yang
disemprot air asam
![]() ![]() ![]() ![]() |
Tanaman yang
disemprot aquades
![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() |
Analisis
hasil pengamatan :
Berdasarkan tabel pertumbuhan tanaman kacang
yang diberi perlakuan berbeda, dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman kacang
yang disemprot dengan aquades setiap dua hari sekali memiliki tinggi tanaman
yang lebih dari pada tanaman kacang yang diberi perlakuan disemprot dengan ari
asam. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman tersebut terganggu atau terhambat
karena adanya air asam (tingkat pertumbuhannya rendah).
Berdasarkan
gambar, dapat dijelaskan bahwa tanaman kacang hasil perlakuan yang disemprot
air asam lebih layu dan tampak ada bagian daun yang kering. Hal ini menunjukkan
bahwa tanaman yang terkena air asam tingkat kesuburannya berkurang.
Air asam dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena
air yang mengandung asam yang jatuh ke tanah dan menyimpan airnya, dapat melarutkan
mineral-mineral dan unsur hara yang terkandung dalam tanah. Air asam
yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan
menyapu kandungan tersebut sebelum tanaman dapat menggunakannya untuk tumbuh.
Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur
di dalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan, akan
menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya tanaman akan
terserang penyakit, kekeringan, dan mati.
Penurunan pH tanah akibat air
asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan
keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan
air terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya
mati.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan
(kaitannya dengan hujan asam) menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan
daun, dan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan
tersebut. Daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang
rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi bagi tanaman.
Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH
yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dalam analisis masalah, dapat disimpulkan bahwa hujan asam mempengaruhi
pertumbuhan pada tanaman, yaitu : menghambat pertumbuhan tanaman, yakni
menghambat pertumbuhan akar dan mikoriza, daun menjadi rontok, serta tanaman
mudah terserang penyakit dan hama. Hal ini disebabkan karena cairan asam yang
masuk ke dalam tubuh tumbuhan akan menyapu nutrisi yang ada di dalamnya.
VIII. Daftar Pustaka
Saktiyono,
2008, Seribu Pena BIOLOGI untuk SMA/MA
Kelas X, Jakarta : Erlangga.
Aryulina,
Diah, Choirul Muslim, dan Syalfinaf Manaf, 2010, BIOLOGY for Senior High School Grade X Semester 2, Jakarta :
Erlangga.
www.
Wikipedia. com
Kebumen,
Mei 2012
Praktikan,
Fajar
Faozathul Khikmah
15/X1
pusssiiinnngggggg.... :'(
BalasHapusya besok kapan-kapan yang fresh..he
BalasHapusFotonya gabisa dibuka
BalasHapusKa minta file nya dong plis besok di kumpulin cmn yg tabel doang butuh mya:(
BalasHapus