I.
Judul dan Tanggal Praktikum
a. Judul :
Pengamatan Berbagai Jamur
b. Tanggal
Praktikum : 21 November 2011
II.
Tujuan Praktikum
a. Mengidentifikasi
perbedaan berbagai morfologi jamur.
b. Mengetahui
spesies jamur yang terdapat pada tape, tempe, bonggol jagung, roti basi, dan
kulit jeruk.
III.
Dasar Teori
Jamur atau
fungi diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan oleh Robert H. Whittaker, karena
jamur memiliki karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan. Karakteristik jamur,
antara lain :
·
Eukariotik
·
Uniseluler atau multiseluler
·
Mikroskopis dan makroskopis
·
Tidak memiliki klorofil, sehingga
hidupnya secara heterotrof (saprofit atau parasit)
·
Dinding sel tersusun dari zat
kitin.
·
Tubuhnya terdiri dari filamen
yang menyusun menjadi hifa dan misellium.
·
Habitatnya adalah di tempat yang
lembap.
Klasifikasi
jamur berdasarkan reproduksi seksualnya dibedakan menjadi empat filum, yaitu :
Divisi
|
Ciri-ciri
|
|
Zygomycota
|
Hifa tak
bersekat. Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan sporangiofor. Tidak
memiliki tubuh buah. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi
seksual dengan zigospora. Sebagai saprofit makanan sisa /tumbuhan sisa
/hewan, sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan, menguntungkan bagi lumut
kerak.
|
|
Ascomycota
|
Hifa
bersekat. Sebagian membentuk tubuh buah seperti mangkuk, bulat, atau lonjong,
ada pula yang tidak membentuk tubuh buah (Neurospora
crassa). Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual
dengan cara askospora. Habitat di tanah lembap, sisa-sisa organisme, sebagai
parasit tumbuhan dan hewan laut, bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut
kerak.
|
|
Basidiomycota
|
Hifa
bersekat. Makroskopik. Memiliki tubuh buah berbentuk payung atau kuping dan
memiliki bilah-bilah yang menghasilkan spora basidium. Ada yang meimiliki
struktur seperti batang. Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora,
reproduksi seksual dengan cara basidiospora. Sebagai saprofit pada sisa-sisa
makhluk hidup, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi membentuk
mikoriza.
|
|
Deuteromycota
|
Hifa tak
bersekat. Anggotanya belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Pengubahan
pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesies. Contoh : jamur oncom
sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya bernama Monila sitophila, setelah diketahui bahwa jamur oncom
berreproduksi seksual dengan cara menghasilkan askospora, maka dikelompokan
menjadi filum Ascomycota dan diubah
namanya menjadi Neurospora crassa.
|
|
IV.
Alat dan Bahan
a. Alat
yang diperlukan :
·
Mikroskop
·
Kaca benda
·
Kaca penutup
·
Gelas ukur
·
Kapas
·
Jarum oase atau tusuk gigi
·
Pipet tetes
·
Bunsen
b. Bahan
yang diperlukan :
·
Nasi
Nasi ditempatkan
pada wadah (mika snack/nasi) yang telah disediakan dengan dialasi kapas yang
basah atau lembap. Diamkan terbuka selama ±7 hari, dan jaga kelembapannya.
·
Roti
Roti ditempatkan
pada mangkok atau gelas bermulut lebar dan dialasi dengan kapas basah atau
lembap. Diamkan terbuka selama ±7 hari, dan jaga kelembapannya.
·
Kulit
jeruk
Kulit jeruk
ditempatkan pada wadah yang telah disediakan, dialasi dengan kapas basah, lalu
bungkus dengan plastik. Diamkan selama ±7 hari.
·
Bonggol
jagung
Bonggol jagung
yang basah dibungkus dengan plastik dan kapas basah, biarkan selama ±7 hari.
·
Tempe
Siapkan tempe yang
sudah jadi dan terbungkus plastik. Potong-potong tempe tersebut dengan ukuran ±
2 cm × 2 cm. Tempatkan pada wadah yang telah disediakan dan dialasi dengan
kapas yang basah atau lembap. Biarkan selama satu malam.
·
Air
tape
Tape dari singkong
atau ketan dibungkus dengan plastik. Biarkan selama ± 7 hari untuk diambil
airnya.
·
Lactofenol
solution / metylen blue.
·
Alcohol
70%.
V.
Cara Kerja
a. Penyiapan Bahan :
1. Carilah bahan-bahan yang diperlukan, seperti : nasi,
roti, kulit jeruk, bonggol jagung, tempe, air tape, dan beberapa buah yang
manis di sekitarmu.
2. Lakukanlah percobaan bahan-bahan di atas seperti pada
petunjuk IV.
b. Langkah Kerja :
1. Siapkanlah bahan-bahan yang akan digunakan dalam
pengamatan.
2. Ambillah gelas objek dan gelas penutup lalu bersihkan dengan alkohol 70%.
3. Letakkkanlah gelas objek di atas alat pembakar bunsen.
4. Masukkan lactofenol atau metylen blue sebanyak 1-2 tetes
di atas gelas objek.
5. Ambillah sedikit miselium dan air pada setiap bahan yang
akan diamati, lalu letakkan di gelas objek.
6. Gunakanlah dua tusuk gigi untuk memisahkan miselium agar tidak bertimbunan atau bertumpukan.
7. Tutup dengan kaca penutup hingga tidak ada gelembung yang
ditimbulkan.
8. Amatilah menggunakan mikroskop. Mulailah dengan
perbesaran 10 x 10, lalu gunakanlah perbesaran 10 x 40.
9. Dengan melihat gambar dan petunjuk, amatilah struktur
hifa pada setiap spora jamur atau fungi. Amati juga ukuran yang mikroskopis (warna
permukaan koloni), sehingga dapat diketahui genus jamur tersebut.
VI. Hasil Pengamatan
No.
|
Bahan
|
Hasil pengamatan dengan
mikroskop
|
Gambar dari internet
|
Keterangan
|
1.
|
Nasi
|
|
|
Warna permukaan koloni : hitam dan orange.
Nama genus : Rhizopus sp.
|
2.
|
Roti
|
|
|
Warna permukaan koloni : hijau.
Nama genus : Rhizopus sp.
|
3.
|
Kulit jeruk
|
|
|
Warna permukaan koloni : hijau kebiruan.
Nama genus : Penicillium sp.
|
4.
|
Bonggol jagung
|
|
|
Warna permukaan koloni : kuning keorangean dan hitam
Nama genus :
|
5.
|
Tempe
|
|
|
Warna permukaan koloni : putih hingga kelabu
kehitaman.
Nama genus : Rhizopus sp.
|
6.
|
Tape
|
|
|
Warna permukaan koloni : putih hingga kelabu
kehitaman.
Nama genus : Saccaromyches sp.
|
VII.
Pembahasan
1.
Jamur Pada Nasi (Rhizopus
oligosporus)
Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari filum Zygomycota yang banyak menghasilkan
enzim protease. Rhizopus oligosporus
banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah
lama. Rhizopus oligosporus termasuk dalam Zygomycota
yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang
kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang menghasilkan enzim
fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi
komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah
terserap tubuh. Fungi ini juga dapat memfermentasi subtrat lain, memproduksi
enzim, dan megolah limbah. Salah satu enzim yang diproduksi tersebut adalah
dari golongan protease.
2.
Jamur Pada Roti Basi (Rhizopus stolonifer )
Klasifikasi menurut Inge L Birsyam
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Zygomycota
Classis :
Zygomycetes
Ordo :
Mucorales
Familia :
Mucoraceae
Genus :
Rhizopus
Spesies :
Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer
merupakan jamur yang hidup
pada roti, biasanya berwarna biru kehitam-hitaman, mempunyai maselium yang
luas, bercabang-cabang, tak bersepta, miselium yang tak bersepta dan berinti
banyak disebut sonosit. Septanya dibentuk pada batas alat-alat reproduksi
seperti sporangium, gametangium, juga terbentuk pada miselium tua. Miselium
sering membentuk rhizoid. Sporangium dari hifa yang mendukungnya terpisah oleh
satu sekat, yang menonjol kedalam sporangium; tonjolon ini dinamakan kolumela.
3.
Jamur Pada Kulit Jeruk (Penicillium digillatum)
Jamur pada kulit jeruk berwarna orange
kebiru-biruan, serta susunan konidia seperti sapu. Jamur yang terdapat pada
kulit jeruk adalah Penicillium
digillatum.
4.
Jamur Pada Bonggol Jagung (Physarum
polycephalum)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Thallophyta
Classis :
Mycomycetes
Ordo :
Mycomycetales
Familia :
Mycomycetaceae
Genus :
Physarum
Spesies :
Physarum polycephalum
Physarum
polycephalum dapat kita temukan pada medium biakan bonggol jagung. Biasanya berwarna
putih dan berbentuk agak bulat-bulat dan ada yang bersekat.. Jamur ini
mempunyai alat perkembang biakkan seperti fungus dengan pembentukan sporangium
dan spora. Pada lingkungan yang agak lembab spora mudah membentuk kecambah.
Perkecambahan spora menghasilkan sel kembara bila ada air yang cukup atau
micomoeba bila kurang lembab.
5.
Jamur Pada
Tempe (Rhizopus oryzae)
Rhizopus oryzae memiliki tiga tipe hifa, yaitu :
a.
Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
subtrat.
b. Rizoid, hifa yang menembus
subtrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
c.
Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan
subtrat dan memilikisporangium globuler di ujungnya.
Reproduksi Rhizopus
oryzae secara aseksual dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh
sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan cara konjugasi.
6.
Jamur Pada Air Tape (Saccharomyces
cereviceae )
Klasifikasi menurut
Inge L Birsyam :
Kingdom : Plantae
Divisio : Endomycota
Classis : Endomycetes
Ordo : Endomycetales
Familia :
Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces cereviceae
Saccharomyces
cereviceae (Sacharon = gula, mycetes = fungi) mempunyai
bentuk sel bulat agak lojong, sebagian ada yang sedang membentuk tunas. Jamur
ini memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi pada substrat karbohidrat
dengan menghasilkan alcohol. Saccharomyces cereviceae adalah heterotalik
sehingga diperlukan dua mating type supaya dapat terjadi fusi antara dua sel
ragi, kemudian terjadi kariogami yang menghasikan sel ragi diploid. Sel ragi
yang diploid ini melalui pertunasan menghasilkan beberapa generasi sel diploid
juga sebelum terjadi pembentukan sporangium. Pada suatu saat, sel ragi diploid
mengadakan meiosis dan menghasilkan empat meiospora. Bila dinding
meiosporangium pecah, empat sel ragi yang haploid akan muncul akan bermultiplikasi
melalui pembentukan tunas.
VIII. Pengamatan
Jamur Basidiomycota
Jamur tiram (Pleurotus
sp.)
|
Ciri-ciri :
Makroskopis. Memiliki bilah-bilah. Tubuh buah
berbentuk seperti payung dan dapat dimakan dan dimanfaatkan sebagai bahan
untuk mengkrispikan makanan. Memiliki struktur seperti batang. Berwarna
putih.
|
IX. Pertanyaan
1.
Lihatlah klasifikasi jamur di bawah ini!
Klasifikasi jamur berdasarkan
hifa
Berdasarkan pengamatan yang kamu lakukan,
klasifikasikan genus jamur yang kamu temukan pada setiap bahan!
2.
Sebutkan beberapa cara untuk mencengah makanan dalam
waktu tertentu agar tidak berjamur!
3.
Sebutkan ciri-ciri jamur beracun!
Jawab :
1.
- Jamur pada
nasi : Rhizopus sp.(Zygomycota)
-
Jamur pada roti :
Rhizopus sp. (Zygomycota)
-
Jamur pada kulit jeruk : Penicillium sp. (Ascomycota)
-
Jamur pada bonggol jagung : Physarium sp. ( )
-
Jamur pada tempe :
Rhizopus sp. (Zygomycota)
-
Jamur pada tape :
Saccaromyces sp. (Asccomycota)
2.
Makanan dikeringkan, didinginkan, atau dipanaskan.
Hal ini akan menghambat pertumbuhan jamur pada makanan.
3.
Ciri-ciri jamur beracun :
- Warna mencolok, seperti : hitam legam, biru
tua, atau merah darah.
- Warna cepat mengalami perubahan.
- Menghasilkan bau yang menyengat dan menusuk
hidung.
- Memiliki cincin atau cawan.
- Tumbuh pada tempat yang kotor.
- Jarang dihinggapi serangga.
X. Kesimpulan
1.
Jamur (fungi) merupakan
eukariot dan tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrofik. Sebagian
jamur ada yang bersifat saprofit dan parasit pada tumbuhan lain.
2.
Jamur berkembang biak
dengan baik dengan membentuk spora. Jamur mempunyai beraneka ragam bentuk, dari
yang sangat sederhana hingga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
3.
Pengklasifikasian jamur
berdasarkan atas sporanya.
4.
Jamur
memiliki peranan bagi kehidupan, baik yang bermanfaat atau pun yang merugikan.
XI. Daftar Pustaka
2.
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Klasifikasi_Jamur_10.1
Kebumen, 9 Desember 2011
Praktikan,
Fajar
Faozathul Khikmah
( 15 /
X1)
thanks infonya(y)
BalasHapusThanks
BalasHapus