White dwarf adalah bentuk akhir bintang setelah terbakar habis. Sekitar
97 persen bintang, termasuk Matahari, ditakdirkan untuk mengakhiri
hidupnya sebagai white dwarf.
Massa white dwarf kurang lebih sama dengan massa Matahari, namun
ukurannya hanya sedikit lebih besar dari Bumi karena lapisan bagian
luarnya telah hilang, dan tinggal inti yang redup namun luar biasa
padat.
Ahli fisika bintang dari Universitas Arizona, Patrick Dufour,
mengatakan selama ini hanya dikenal dua jenis white dwarf, yakni yang
memiliki atmosfer kaya hidrogen dan yang memiliki atmosfer kaya helium.
Namun Dufour dan tiga peneliti lain mendapatkan delapan white dwarf yang
memiliki atmosfer penuh karbon.
Para ilmuwan menduga jenis baru ini mungkin terbentuk dari
bintang-bintang yang jauh lebih padat dari Matahari namun tidak cukup
padat untuk bisa meledak sebagai supernova.
"Ini adalah sesuatu yang tak terduga karena semua white dwarf yang
kami ketahui adalah jenis yang kaya helium atau hidrogen. Artinya ini
adalah jenis bintang baru," ujar Dufour.
Ke delapan white dwarf itu berada antara 1000 hingga 2000 tahun
cahaya jauhnya dari Bumi. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa
ditempuh cahaya dalam satu tahun atau 9,6 triliun kilometer.
Para peneliti telah menemukan setidaknya sepasang white dwarf lain
yang mungkin termasuk jenis ini. Bintang-bintang itu adalah beberapa
dari sekitar 10.000 white dwarf yang baru-baru ini diidentifikasi dalam
sebuah survey.
http://peperonity.com/go/sites/mview/artikel.2/16356365
Tidak ada komentar:
Posting Komentar