Jumat, 05 Oktober 2012

Sirah Sahabiyah


Sirah atau siroh berasal dari bahasa Arab, artinya sejarah. Sedangkan sahabiyah berarti sahabat wanita. Sebagai umat Islam, setidaknya kita tahu sejarah dan tokoh-tokoh tauladan umat kita terdahulu. Salah satunya Sahabiyah Sumayah.
Sumayah adalah wanita yang pertama kali mati syahid. Dia adalah budak dari Abu Khuzaifah, saudagar Mekkah yang kaya. Sumayah juga bekerja bersama Yasir bin Amir, musafir dari Yaman yang menetap di Mekkah. Keduanya akhirnya menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Amr bin Yasir. Mereka hidup sederhana dan bahagia, apalagi keduanya telah dimerdekakan oleh majikan mereka.
Amr tumbuh menjadi anak yang soleh dan berbudi pekerti luhur. Suatu ketika, dia pulang larut malam karena mendengarkan pelajaran dari seorang pendakwah agama Islam yang bernama Muhammad. Amr pun menjadi akrab dengan Muhammad. Akan tetapi, orang tua Amr khawatir dengan kedekatan mereka, karena saat itu Sumayah dan Yasir masih musrik. “Wanita dan laki-laki memiliki derajat yang sama, karena di mata Allah yang dipandang adalah ketaqwaannya.” Itulah penjelasan Amr kepada orang tuanya yang diperolehnya dari Muhammad. Penjelasan tersebut membuat orang tua Amr sadar dan menjadi keluarga Islam yang pertama.
Mengetahui ke-Islam-an keluarga mereka, Abu Jahal murka. Dia menyeret keluarga Yasir ke padang pasir yang panas. Nabi Muhammad yang melihat Amr dibakar hidup-hidup, beliau meyelamatkannya dengan mengusap dahi Amr dan mengucapkan,”Api, menjadi dinginlah.” Amr juga sempat mengatakan bahwa dia kafir kepada Abu Jahal, namun sebenarnya itu hanya sebuah pengakuan, karena tak kuat menahan siksaan. Hal itu tidak disalahkan oleh Rosululloh. Dalam surat An-Nahl ayat:106 disebutkan, ”Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.”  Oleh sebab itu, kekafiran Amr hanya pengakuan dan tak ada dosa baginya. Sedangkan ayahnya telah meninggal sebelumnya, juga karena siksaan Abu Jahal.
Berbeda dengan putranya yang akhirnya berbohong mengaku kafir, Sumayah selalu menentang Abu Jahal dan bersikeras tetap Islam. Akhirnya Sumayah meninggal karena tusukan dari tombak yang dilemparkan Abu Jahal ke dadanya. Sabda Nabi Muhammad, “Bersabarlah keluarga Yasir, bersabarlah....Sesungguhnya Alloh akan memberikan surga kepadamu.” Demikianlah Sumayah menjadi wanita pertama yang mati syahid membela Islam.
Selain kisah di atas, masih banyak lagi tauladan umat terdahulu. Salah satunya juga, Asma bin Abu Bakar. Asma memiliki gelar “dua ikat pinggang”. Gelar ini disebutkan karena perjuangan dan pengorbanannya untuk meyelamatkan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar saat menjalankan hijrah. Asma membawakan mereka makanan dalam keadaan hamil besar yang saat itu di pakainnya ada dua ikat pinggang yang salah satunya digunakan untuk membungkus makanan. Anaknya yang bernama Abdullah bin Syuhaib juga memiliki rasa rela berkorban yang besar untuk kepentingan banyak orang. Dia meninggal karena kepalanya dipenggal saat mengikuti perang. Subhanallah, sungguh mereka meninggal dalam keadaan yang sangat indah penuh makna di jalan Allah.
Dapat kita contoh mereka yang berjuang dalam pelukan wahyu, keikhlasan, pengorbanan, dan keimanan yang kokoh dengan menghadap ridha Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar