Kamis, 06 September 2012

pengamatan berbagai jamur


    I.        Judul dan Tanggal Praktikum
a.    Judul                      : Pengamatan Berbagai Jamur
b.    Tanggal Praktikum    : 21 November 2011
 II.        Tujuan Praktikum
a.    Mengidentifikasi perbedaan berbagai morfologi jamur.
b.    Mengetahui spesies jamur yang terdapat pada tape, tempe, bonggol jagung, roti basi, dan kulit jeruk.
III.       Dasar Teori
Jamur atau fungi diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan oleh Robert H. Whittaker, karena jamur memiliki karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan. Karakteristik jamur, antara lain :
·         Eukariotik
·         Uniseluler atau multiseluler
·         Mikroskopis dan makroskopis
·         Tidak memiliki klorofil, sehingga hidupnya secara heterotrof (saprofit atau parasit)
·         Dinding sel tersusun dari zat kitin.
·         Tubuhnya terdiri dari filamen yang menyusun menjadi hifa dan misellium.
·         Habitatnya adalah di tempat yang lembap.
Klasifikasi jamur berdasarkan reproduksi seksualnya dibedakan menjadi empat filum, yaitu :
Divisi
Ciri-ciri
Zygomycota
Hifa tak bersekat. Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan sporangiofor. Tidak memiliki tubuh buah. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan zigospora. Sebagai saprofit makanan sisa /tumbuhan sisa /hewan, sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan, menguntungkan bagi lumut kerak.
Ascomycota
Hifa bersekat. Sebagian membentuk tubuh buah seperti mangkuk, bulat, atau lonjong, ada pula yang tidak membentuk tubuh buah (Neurospora crassa). Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara askospora. Habitat di tanah lembap, sisa-sisa organisme, sebagai parasit tumbuhan dan hewan laut, bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak.
Basidiomycota
Hifa bersekat. Makroskopik. Memiliki tubuh buah berbentuk payung atau kuping dan memiliki bilah-bilah yang menghasilkan spora basidium. Ada yang meimiliki struktur seperti batang. Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara basidiospora. Sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi membentuk mikoriza.
Deuteromycota
Hifa tak bersekat. Anggotanya belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Pengubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesies. Contoh : jamur oncom sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya bernama Monila sitophila, setelah diketahui bahwa jamur oncom berreproduksi seksual dengan cara menghasilkan askospora, maka dikelompokan menjadi filum Ascomycota dan diubah namanya menjadi Neurospora crassa.




IV.        Alat dan Bahan
a.  Alat yang diperlukan :
·         Mikroskop                   
·      Kaca benda
·      Kaca penutup
·      Gelas ukur
·      Kapas
·      Jarum oase atau tusuk gigi
·      Pipet tetes
·      Bunsen
b.  Bahan yang diperlukan :
·      Nasi
Nasi ditempatkan pada wadah (mika snack/nasi) yang telah disediakan dengan dialasi kapas yang basah atau lembap. Diamkan terbuka selama ±7 hari, dan jaga kelembapannya.
·      Roti
Roti ditempatkan pada mangkok atau gelas bermulut lebar dan dialasi dengan kapas basah atau lembap. Diamkan terbuka selama ±7 hari, dan jaga kelembapannya.
·      Kulit jeruk
Kulit jeruk ditempatkan pada wadah yang telah disediakan, dialasi dengan kapas basah, lalu bungkus dengan plastik. Diamkan selama ±7 hari.
·      Bonggol jagung
Bonggol jagung yang basah dibungkus dengan plastik dan kapas basah, biarkan selama ±7 hari.
·      Tempe
Siapkan tempe yang sudah jadi dan terbungkus plastik. Potong-potong tempe tersebut dengan ukuran ± 2 cm × 2 cm. Tempatkan pada wadah yang telah disediakan dan dialasi dengan kapas yang basah atau lembap. Biarkan selama satu malam.
·      Air tape
Tape dari singkong atau ketan dibungkus dengan plastik. Biarkan selama ± 7 hari untuk diambil airnya.
·      Lactofenol solution / metylen blue.
·      Alcohol 70%.

   V.        Cara Kerja
a.    Penyiapan Bahan :
1.  Carilah bahan-bahan yang diperlukan, seperti : nasi, roti, kulit jeruk, bonggol jagung, tempe, air tape, dan beberapa buah yang manis di sekitarmu.
2.  Lakukanlah percobaan bahan-bahan di atas seperti pada petunjuk IV.
b.   Langkah Kerja     :
1.  Siapkanlah bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengamatan.
2.  Ambillah gelas objek dan gelas penutup lalu bersihkan dengan alkohol 70%.
3.  Letakkkanlah gelas objek di atas alat pembakar bunsen.
4.  Masukkan lactofenol atau metylen blue sebanyak 1-2 tetes di atas gelas objek.
5.  Ambillah sedikit miselium dan air pada setiap bahan yang akan diamati, lalu letakkan di gelas objek.
6.  Gunakanlah dua tusuk gigi untuk memisahkan miselium agar tidak bertimbunan atau bertumpukan.
7.  Tutup dengan kaca penutup hingga tidak ada gelembung yang ditimbulkan.
8.  Amatilah menggunakan mikroskop. Mulailah dengan perbesaran 10 x 10, lalu gunakanlah perbesaran 10 x 40.
9.  Dengan melihat gambar dan petunjuk, amatilah struktur hifa pada setiap spora jamur atau fungi. Amati juga ukuran yang mikroskopis (warna permukaan koloni), sehingga dapat diketahui genus jamur tersebut.

     VI.   Hasil Pengamatan
No.
Bahan
Hasil pengamatan dengan mikroskop
Gambar dari internet
Keterangan
1.
Nasi




   
Warna permukaan koloni : hitam dan orange.
Nama genus : Rhizopus sp.
2.
Roti









 
Warna permukaan koloni : hijau.
Nama genus : Rhizopus sp.
3.
Kulit jeruk





   
Warna permukaan koloni : hijau kebiruan.
Nama genus : Penicillium sp.
4.
Bonggol jagung






Warna permukaan koloni : kuning keorangean dan hitam
Nama genus :
5.
Tempe






Warna permukaan koloni : putih hingga kelabu kehitaman.
Nama genus : Rhizopus sp.
6.
Tape






Warna permukaan koloni : putih hingga kelabu kehitaman.
Nama genus : Saccaromyches sp.


  VII.  Pembahasan
1.      Jamur Pada Nasi (Rhizopus oligosporus)
Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari filum Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease. Rhizopus oligosporus banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah lama. Rhizopus oligosporus termasuk dalam Zygomycota yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh. Fungi ini juga dapat memfermentasi subtrat lain, memproduksi enzim, dan megolah limbah. Salah satu enzim yang diproduksi tersebut adalah dari golongan protease.
2.      Jamur Pada Roti Basi (Rhizopus stolonifer )
Klasifikasi menurut Inge L Birsyam
Kingdom  : Plantae
Divisio     : Zygomycota
Classis     : Zygomycetes
Ordo       : Mucorales
Familia    : Mucoraceae
Genus     : Rhizopus
Spesies    : Rhizopus stolonifer
          Rhizopus stolonifer  merupakan jamur yang hidup pada roti, biasanya berwarna biru kehitam-hitaman, mempunyai maselium yang luas, bercabang-cabang, tak bersepta, miselium yang tak bersepta dan berinti banyak disebut sonosit. Septanya dibentuk pada batas alat-alat reproduksi seperti sporangium, gametangium, juga terbentuk pada miselium tua. Miselium sering membentuk rhizoid. Sporangium dari hifa yang mendukungnya terpisah oleh satu sekat, yang menonjol kedalam sporangium; tonjolon ini dinamakan kolumela.
3.      Jamur Pada Kulit Jeruk (Penicillium digillatum)
Jamur pada kulit jeruk berwarna orange kebiru-biruan, serta susunan konidia seperti sapu. Jamur yang terdapat pada kulit jeruk adalah Penicillium digillatum.
4.      Jamur Pada Bonggol Jagung (Physarum polycephalum)
Klasifikasi
Kingdom  : Plantae
Divisio     : Thallophyta
Classis     : Mycomycetes
Ordo       : Mycomycetales
Familia    : Mycomycetaceae
Genus     : Physarum
Spesies    : Physarum polycephalum
    Physarum polycephalum dapat kita temukan pada medium biakan bonggol jagung. Biasanya berwarna putih dan berbentuk agak bulat-bulat dan ada yang bersekat.. Jamur ini mempunyai alat perkembang biakkan seperti fungus dengan pembentukan sporangium dan spora. Pada lingkungan yang agak lembab spora mudah membentuk kecambah. Perkecambahan spora menghasilkan sel kembara bila ada air yang cukup atau micomoeba bila kurang lembab.
5.      Jamur Pada  Tempe (Rhizopus oryzae)
Rhizopus oryzae memiliki tiga tipe hifa, yaitu :
a.   Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan subtrat.
b.  Rizoid, hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
c.   Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan subtrat dan memilikisporangium globuler di ujungnya.
Reproduksi Rhizopus oryzae secara aseksual dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan cara konjugasi.
6.      Jamur Pada Air Tape (Saccharomyces cereviceae )
Klasifikasi menurut Inge L Birsyam :
Kingdom  : Plantae
Divisio     : Endomycota         
Classis     : Endomycetes
Ordo       : Endomycetales
Familia    : Saccharomycetaceae
Genus     : Saccharomyces
Spesies    : Saccharomyces cereviceae
    Saccharomyces cereviceae (Sacharon = gula, mycetes = fungi) mempunyai bentuk sel bulat agak lojong, sebagian ada yang sedang membentuk tunas. Jamur ini memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi pada substrat karbohidrat dengan menghasilkan alcohol. Saccharomyces cereviceae adalah heterotalik sehingga diperlukan dua mating type supaya dapat terjadi fusi antara dua sel ragi, kemudian terjadi kariogami yang menghasikan sel ragi diploid. Sel ragi yang diploid ini melalui pertunasan menghasilkan beberapa generasi sel diploid juga sebelum terjadi pembentukan sporangium. Pada suatu saat, sel ragi diploid mengadakan meiosis dan menghasilkan empat meiospora. Bila dinding meiosporangium pecah, empat sel ragi yang haploid akan muncul akan bermultiplikasi melalui pembentukan tunas.

VIII.    Pengamatan Jamur Basidiomycota
Jamur tiram (Pleurotus sp.)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Pleurotus_ostreatus_JPG6.jpg/220px-Pleurotus_ostreatus_JPG6.jpg
Ciri-ciri :
Makroskopis. Memiliki bilah-bilah. Tubuh buah berbentuk seperti payung dan dapat dimakan dan dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengkrispikan makanan. Memiliki struktur seperti batang. Berwarna putih.
Hifa bersekat. Habitat di kayu bekas hasil tebangan. Dapat dibudidayakan dengan subtrat utama serpihan kayu. Bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.


      IX.     Pertanyaan
1.     Lihatlah klasifikasi jamur di bawah ini!
Klasifikasi jamur berdasarkan hifa


 



Berdasarkan pengamatan yang kamu lakukan, klasifikasikan genus jamur yang kamu temukan pada setiap bahan!
2.     Sebutkan beberapa cara untuk mencengah makanan dalam waktu tertentu agar tidak berjamur!
3.     Sebutkan ciri-ciri jamur beracun!
       Jawab :
1.      - Jamur pada nasi                : Rhizopus sp.(Zygomycota)
-     Jamur pada roti                : Rhizopus sp. (Zygomycota)
-     Jamur pada kulit jeruk       : Penicillium sp. (Ascomycota)
-     Jamur pada bonggol jagung         : Physarium sp. (                  )
-     Jamur pada tempe            : Rhizopus sp. (Zygomycota)
-     Jamur pada tape              : Saccaromyces sp. (Asccomycota)
2.     Makanan dikeringkan, didinginkan, atau dipanaskan. Hal ini akan menghambat pertumbuhan jamur pada makanan.
3.     Ciri-ciri jamur beracun :
- Warna mencolok, seperti : hitam legam, biru tua, atau merah darah.
- Warna cepat mengalami perubahan.
- Menghasilkan bau yang menyengat dan menusuk hidung.
- Memiliki cincin atau cawan.
- Tumbuh pada tempat yang kotor.
- Jarang dihinggapi serangga.
                                                                        
   X.  Kesimpulan
1.         Jamur (fungi) merupakan eukariot dan tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrofik. Sebagian jamur ada yang bersifat saprofit dan parasit pada tumbuhan lain.
2.         Jamur berkembang biak dengan baik dengan membentuk spora. Jamur mempunyai beraneka ragam bentuk, dari yang sangat sederhana hingga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
3.         Pengklasifikasian jamur berdasarkan atas sporanya.
4.         Jamur memiliki peranan bagi kehidupan, baik yang bermanfaat atau pun yang merugikan.

  XI.       Daftar Pustaka
2.      http://www.crayonpedia.org/mw/1._Klasifikasi_Jamur_10.1



Kebumen, 9 Desember 2011
Praktikan,


Fajar Faozathul Khikmah
( 15 / X1)

2 komentar: